KONSEP KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN

Diposting oleh azmanniar.blogspot.com on 06.34


BAB I
PENDAHULUAN

Komunikasi merupakan salah satu faktor yang penting dalam menjalankan proses administrasi dan interaksi antar elemen pada suatu organisasi atau lembaga, baik internal maupun eksternal. Tanpa adanya jalinan komunikasi yang baik dan benar besar kemungkinan semua proses di dalam organisasi/lembaga tersebut tidak akan dapat berjalan dengan maksimal dan sesuai dengan yang telah direncanakan. Kemampuan komunikasi yang baik akan sangat membantu semua proses yang ada dalam suatu organisasi/lembaga.
Terkait dengan kepemimpinan maka komunikasi yang baik sangatlah penting dimiliki oleh suatu pemimpin karena berkaitan dengan tugasnya untuk mempengaruhi, membimbing, mengarahkan, mendorong anggota untuk melakukan aktivitas tertentu guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan serta mencapai efektifitas dalam kepemimpinan, perencanaan, pengendalian, koordinasi, latihan, manejemen konflik serta proses-proses organisasi lainnya. Lalu bagaimana mungkin komunikasi bisa berjalan dengan baik jika seorang pemimpin tidak memberikan “kenyamanan” malahan yang ada adalah “ketakutan” bagi “bawahannya” dalam menyampaikan informasi kepadanya?
Hal inilah yang akan dibahas dalam penyusunan makalah ini yaitu mengenai :
1.    Bagaimana konsep komunikasi kepemimpinan yang baik?
2.    Apakah fungsi komunikasi kepemimpinan?
3.    Hambatan apa saja yang sering dialami dalam komunikasi kepemimpinan?
4.    Unsur-unsur komunikasi
5.    Komunikasi dalam organisasi




BAB II
PEMBAHASAN

1.    KONSEP KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN
Pengertian komunikasi atau communication berasal dari bahasa latin communis atau dalam bahasa inggrisnya common berarti sama. Apabila kita berkomunikasi berarti kita dalam keadaan berusaha untuk menimbulkan suatu persamaan dalam hal sikap dengan seseorang. Jadi pengertian komunikasi secara harfiah adalah proses menghubungi atau mengadakan perhubungan
Dalam komunikasi diperlukan sedikitnya tiga unsur  yaitu sumber (source), berita atau pesan (message), dan sasaran (destination). Sumber dapat berupa individu atau organisasi komunikasi. Berita atau pesan dapat berupa tulisan, gelombang suara atau komunikasi arus listrik, lambaian tangan, bendera berkibar, atau benda lain yang mempunyai arti. Sasaran dapat berupa seorang pendengar, penonton, pembaca, anggota dari kelompok diskusi, mahasiswa, dan lain-lain.
Komunikasi organisasi dapat didefinisikan sebagai pertunjukan dan penafsiran pesan di antara unit-unit komunikasi yang merupakan bagian dari suatu organisasi tertentu Komunikasi organisasi adalah proses penciptaan makna atas interaksi yang menciptakan, memelihara, dan mengubah organisasi. Struktur organisasi cenderung mempengaruhi komunikasi, dengan demikian komunikasi dari bawahan kepada pimpinan sangat berbeda dengan komunikasi antar sesamanya.
Di dalam organisasi dikenal dengan susunan organisasi formal dan informal.  Komunikasi formal mengikuti jalur hubungan formal mengikuti jalur hubungan formal yang tergambar dalam struktur organisasi. Komunikasi informal harus
informasinya sesuai dengan kepentingan dan kehendak masing-masing pribadi yang ada dalam organisasi tersebut.
Di dalam sebuah organisasi pemimpin adalah sebagai komunikator. Pemimpin yang efektif pada umumnya memiliki kemampuan komunikasi yang efektif sehingga sedikit banyak akan mampu merangsang partisipasi orang-orang yang dipimpinnya. Dia juga harus piawai dalam melakukan komunikasi baik komunikasi verbal maupun non verbal. Komunikasi verbal adalah komunikasi yang disampaikan dengan menggunakan kata-kata, sementara komunikasi non verbal adalah komunikasi yang tidak disampaikan dengan menggunakan kata-kata, berisi penekanan, pelengkap, bantahan, keteraturan, pengulangan, atau pengulangan informasi verbal. Komunikasi verbal yang baik dapat dilakukan dengan menggunakan tutur kata yang ramah, sopan, dan lembut. Komunikasi non verbal dapat dilakukan dengan mengkomunikasikan konsep-konsep yang abstrak misalnya kebenaran, keadilan,etika, dan agama secara non verbal misal menggunakan bahasa tubuh.
2.    FUNGSI KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN
Menurut weihric dan Koontz ada 6 fungsi yaitu :
a.    Menetapkan dan menyebarkan tujuan organisasi
b.    Mengembangkan rencana untuk mencapainya
c.    Mengorganisasi SDM dari sumber-sumber lain untuk menciptakan cara yang paling efektif dan efisien
d.   Memilih, mengembangkan, dan menilai anggota-anggota dari organisasi
e.    Mengarahkan, mengatur, memotivasi, dan menciptakan suatu iklim dimana para komunitas bersedia untuk berkontribusi
f.     Mengontrol aksi/tindakan/kineria
Menurut Robbins ada 4 fungsi utama komunikasi yaitu
a.     Kendali (control/pengawasan)
b.    Motivasi
c.     Pengungkapan emosional
d.    Informasi



3.    UNSUR-UNSUR POKOK KOMUNIKASI
a.    Source yaitu individu atau pimpinan yang berinisiatif sebagai sumber atau  untuk menyampaikan pesan-pesannya.
b.    Message yaitu suatu gagasan dan ide berupa pesan, informasi, pengetahuan, ajakan, bujukan atau ungkapan bersifat pendidikan dan emosi lain sebagainya yang akan disampaikan komunikator kepada komunikan (perorangan maupun kelompok).
c.    Channel yaitu berupa media, sarana atau saluran yang dipergunakan oleh komunikator dalam mekanisme penyampaian pesan-pesan kepada khalayaknya.
d.   Effect, yaitu suatu dampak yang terjadi dalam proses penyampaian pesan-pesan tersebut yang dapat berakibat positif maupun negatif menyangkut tanggapan,persepsi dan opini dari hasil komunikasi tersebut.
4.    HAMBATAN KOMUNIKASI
Dalam berkomunikasi sering terjadi pada waktu penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikannya tersebut tidak tercapai suatu pengertian, bahkan dapat menimbulkan salah pemahaman sehingga pesan atau informasi tersebut tidak sepenuhnya dapat diterima dengan baik, dikarenakan lambang atau bahasa yang dipakai tidak sama pengertiannya antara apa yang dipergunakan dengan yang diterima atau hambatan teknis lainnya.
Hambatan tersebut adalah :
a.     Hambatan dalam Proses,
hambatan ini bisa datang dari komunikator seperti kurang menguasai materi  yang disampaikan atau kesulitan dalam penyampaian. Berasal dari komunikan seperti kesulitan untuk memahami pesan secara baik sebagai akibat rendahnya tingkat penguasaan bahasa pengetahuan, pendidikan, intelektual dan juga media yang digunakan dalam penyampaian kurang tepat.
b.    Hambatan Secara Fisik, Sarana fisik bisa menghambat komunikasi secara efektif, misalnya pendengaran kurang tajam, gangguan pada pengatur suara.
c.    Hambatan Semantik, yaitu antara pemberi pesan dan penerima pesan tidak terdapat pengertian, pemahaman tentang bahasa atau lambang yang sama.
d.   Hambatan Psiko-Sosial, yaitu adanya perbedaan cukup melebar pada aspek kebudayaan, adat istiadat, kebiasaan, persepsi, nilai-nilai yang dianut dan hingga kecenderungan, kebutuhan serta harapan dari kedua belah pihak yang berkomunikasi tersebut tidak sama.
5.    KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI
Komunikasi adalah pertukaran informasi dan penyampaian makna yang merupakan hal utama suatu sistem sosial atau organisasi.
Komunikasi memungkinkan seseorang untuk mengkoordinasikan suatu kegiatan kepada orang lain untuk mencapai tujuan bersama, tetapi komunikasi tidak sekedar penyampaian informasi atau pesan dan mentransfer makna saja.
Artinya komunikasi mengandung arti suatu proses transaksional yaitu berkaitan erat dimana orang berkomunikasi dengan pihak lainnya dalam upaya mempertukarkan suatu simbol atau lambang dan membentuk suatu makna serta mengembangkan harapan-harapannya.
Pengambilan keputusan berdasarkan informasi yang diterima dan akurat serta jelas sumber-sumbernya.
Dengan demikian berarti komunikasi merupakan basis atau dasar untuk mengadakan kerja sama, interaksi dan mempunyai pengaruh didalam manajemen organisasi, misalnya dalam hal :
Menempatkan posisi atau ke lokasi pengambil keputusan dimana informasi yang dibutuhkan itu berada,misalnya pada level top manajemen atau pada level midle.
Menyampaikan informasi yang perlu ke tempat bagi pengambil keputusan, misalnya untuk meminta persetujuan atasan dalam pelaksanaannya.
Memegang peranan penting dalam proses kepengawasan, kalau informasinya diterima tidak akurat maka fungsi pengawasan tidak dapat dilaksanakan secara tepat dan realistis.
Untuk menetapkan sasaran dan tujuan, yaitu perlunya kesatuan pendapat atau konsensus bersama bagi terlibat baik secara individu, maupun dengan pencapaian sasaran dan tujuan utama organisasi


























BAB III
PENUTUP
A.  KESIMPULAN
Komunikasi dalam sebuah kepemimpinan merupakan suatu unsure yang sangat penting dalam mencapai keberhasilan tujuan yang akan diraih oleh suatu organisasi. Oleh karena itu seorang pemimpin hendaklah piawai dalam berkomunikasi baik itu verbal maupun non verbal.  Komunikasi yang baik  akan  akan mampu meningkatkan motivasi, sehingga informasi yang disampaikan dapat diterima dengan baik dan hal ini akan mampu meningkatkan kinerja serta control kerja juga akan terlaksana dengan baik



















DAFTAR PUSTAKA
Moedjiono Imam,2002,”Kepemimpinan dan Keorganisasian”,(Yogyakarta : UII Press)
Munir Abdullah,2008,”Menjadi Kepala Sekolah Efektif”,(Yogyakarta:Ar-Ruzz Media).















0 komentar:

Posting Komentar