NEUROBEHAVIOR

Diposting oleh azmanniar.blogspot.com on 03.12


KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat dan rahmat-Nya sehingga penulis bisa menyelesaikan karya tulis yang berjudul “manajemen keperawatan Dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini, penulis telah berusaha semaksimal mungkin sesuai dengan kemampuan penulis. Namun sebagai manusia biasa, penulis tidak luput dari kesalahan dan kekhilafan baik dari segi tekhnik penulisan maupun tata bahasa. Tetapi walaupun demikian penulis berusaha sebisa mungkin menyelesaikan karya ilmiah meskipun tersusun sangat sederhana.
Karya tulis ini di susun dalam rangka memenuhi kewajiban sebagai mahasiswa untuk mengerjakan tugas yang di tugaskan oleh dosen pembimbing. Sehubungan dengan penyusunan karya tulisini saya  menyadari tanpa kerja sama antara dosen pembimbing dan penulis serta beberapa kerabat yang memberi berbagai masukan yang bermanfaat bagi penulis demi tersusunnya karya ilmiah ini, untuk itu pada kesempatan ini penulis tidak lupa menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besranya kepada semua pihak yang telah membantu dalam karya tulis ini.
Semoga ALLAH SWT, memberikan imbalan atas segala bantuan, bimbingan,dan petunjuk yang telah di berikan.
Demikian semoga karya tulis ini dapat bermanfaat bagi penulis dan para pembaca pada umumnya. Kami mengharapkan saran serta kritik dari berbagai pihak yang bersifat membangun

Penyusun


DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL………………………………………………………..
KATA PENGANTAR……………………………………………………..
DAFTAR ISI………………………………………………………………..
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………….
1.    LATAR BELAKANG………………………………………………
BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………..
1.    Manajemen Keperawatan………………………………………….
2.    Langkah Langkah Perencanaan……………………………………
3.    Pengendalian Mutu Pelayanan Keperawatan………………………
4.    Pengertian kepemimpinan……………………………………………
5.    Konsep Komunikasi Kepemimpinan………………………………..
6.    Fungsi komunikasi kepemimpinan………………………………….
7.    Teori Perubahan……………………………………………………..
BAB III PENUTUP……………………………………………………….
A.  Kesimpulan………………………………………………………
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………..

2.TEORI PERUBAHAN
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………
A.  LATAR BELAKANG………………………………………………
B.  RUMUSAN MASALAH…………………………………………….
BAB II PEMBAHASAN………………………………………………….
A.  Pengertian Perubahan……………………………………………….
B.  Macam – Macam Perubahan………………………………………..
C.  Jenis dan Proses Perubahan………………………………………...
D.  Teori Perubahan…………………………………………………….
E.   Tingkat Perubahan………………………………………………….
F.   Faktor Penghambat Perubahan……………………………………
BAB III PENUTUP……………………………………………………….
A.  Kesimpulan…………………………………………………………...
B.  Saran………………………………………………………………….
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………

I
ii
iii
1
1
2
2
4
10
12
15
16
17
19
19
20


9
9
9
11
11
12
13
13
17
18
19
19
19
20

 GANGGUAN SISTEM NEUROBEHAVIOUR STROKE

1.    Pengertian
Menurut WHO stroke adalah adanya tanda-tanda klinik yang berkembang cepat akibat gangguan fungsi otak fokal (atau global) dengan gejala-gejala yang berlangsung selama 24 jam atau lebih yang menyebabkan kematian tanpa adanya penyebab lain yang jelas selain vaskuler. (Hendro Susilo, 2000)
Perdarahan intracerebral adalah disfungsi neurologi fokal yang akut dan disebabkan oleh perdarahan primer substansi otak yang terjadi secara spontan bukan oleh karena trauma kapitis. (UPF, 1994)
2.    Etiologi
Menurut Smeltzer (2001) stroke biasanya diakibatkan dari salah satu dari
empat kejadian yaitu:
A.  Trombosis serebral
Arteriosklerosis serebral dan perlambatan sirkulasi serebral adalah penyebab utama trombosis serebral, yang merupakan penyebab paling umum dari stroke. Tanda-tanda trombosis serebral bervariasi. Sakit kepala adalah awitan yang tidak umum. Beberapa pasien dapat mengalami pusing, perubahan kognitif, atau kejang, dan beberapa mengalami awitan yang tidak dapat dibedakan dari haemorrhagi intracerebral atau embolisme serebral. Secara umum, trombosis serebral tidak terjadi dengan tiba-tiba, dan kehilangan bicara sementara, hemiplegia, atau parestesia pada setengah
tubuh dapat mendahului awitan paralisis berat pada beberapa jam atau hari.
B.  Embolisme serebral
      Embolus biasanya menyumbat arteri serebral tengah atau cabang - cabangnya, yang merusak sirkulasi serebral. Awitan hemiparesis atau hemiplegia tiba-tiba dengan afasia atau tanpa afasia atau kehilangan kesadaran pada pasien dengan penyakit jantung atau pulmonal adalah karakteristik dari embolisme serebral.
C.  Iskemia serebral
      Iskemia serebral (insufisiensi suplai darah ke otak) terutama karena konstriksi ateroma pada arteri yang menyuplai darah ke otak.

3.    KONSEP  DASAR  ASUHAN KEPERAWATAN
1. Pengkajian
A.  Pengumpulan data
1)      Identitas klien
Meliputi nama, umur (kebanyakan terjadi pada usia tua), jenis kelamin, pendidikan, alamat, pekerjaan, agama, suku bangsa, tanggal dan jam MRS, nomor register,
diagnose medis.
2)      Keluhan utama
Biasanya didapatkan kelemahan anggota gerak sebelah badan, bicara pelo, dan
tidak dapat berkomunikasi. (Jusuf Misbach, 1999)
3)      Riwayat penyakit sekarang
Serangan stroke hemoragik seringkali berlangsung sangat mendadak, pada saat
    klien sedang melakukan aktivitas. Biasanya terjadi nyeri kepala, mual, muntah
    bahkan kejang sampai tidak sadar, disamping gejala kelumpuhan separoh badan
    atau gangguan fungsi otak yang lain. (Siti Rochani, 2000)
4)      Riwayat penyakit dahulu
Adanya riwayat hipertensi, diabetes militus, penyakit jantung, anemia, riwayat
   trauma kepala, kontrasepsi oral yang lama, penggunaan obat-obat anti koagulan,
   aspirin, vasodilator, obat-obat adiktif, kegemukan. (Donna D. Ignativicius, 1995)
5)      Riwayat penyakit keluarga
Biasanya ada riwayat keluarga yang menderita hipertensi ataupun diabetes militus
                   (Hendro Susilo, 2000)
6)      Riwayat psikososial
 Stroke memang suatu penyakit yang sangat mahal. Biaya untuk pemeriksaan,  
 pengobatan dan perawatan dapat mengacaukan keuangan keluarga sehingga faktor
 biaya ini dapat mempengaruhi stabilitas emosi dan pikiran klien dan keluarga.
Pola-pola fungsi kesehatan
a)      Pola persepsi dan tata laksana hidup sehat
Biasanya ada riwayat perokok, penggunaan alkohol, penggunaan obat   kontrasepsi   oral.

b)      Pola nutrisi dan metabolisme
      Adanya keluhan kesulitan menelan, nafsu makan menurun, mual muntah pada
       fase   akut.
c)      Pola eliminasi
     Biasanya terjadi inkontinensia urine dan pada pola defekasi biasanya   terjadi  konstipasi akibat penurunan peristaltik usus.
d)     Pola aktivitas dan latihan
Adanya kesukaran untuk beraktivitas karena kelemahan, kehilangan sensori atau paralise/ hemiplegi, mudah lelah
e)      Pola tidur dan istirahat
Biasanya klien mengalami kesukaran untuk istirahat karena kejang otot/nyeri otot
f)       Pola hubungan dan peran
Adanya perubahan hubungan dan peran karena klien mengalami kesukaran untuk berkomunikasi akibat gangguan bicara.
g)        Pola persepsi dan konsep diri
 Klien merasa tidak berdaya, tidak ada harapan, mudah marah, tidak kooperatif. 
h)        Pola sensori dan kognitif
   Pada pola sensori klien mengalami gangguan penglihatan/kekaburan pandangan,perabaan/sentuhan menurun pada muka dan ekstremitas yang sakit. Pada pola kognitif biasanya terjadi penurunan memori dan proses berpikir.
i)         Pola reproduksi seksual
 Biasanya terjadi penurunan gairah seksual akibat dari beberapa  .pengobatan  stroke, seperti obat anti kejang, anti hipertensi, antagonis .histamin.
j)        Pola penanggulangan stress
Klien biasanya mengalami kesulitan untuk memecahkan masalah karenagangguan proses berpikir dan kesulitan berkomunikasi

k)      Pola tata nilai dan kepercayaan
Klien biasanya jarang melakukan ibadah karena tingkah laku yang tidak stabil,kelemahan/kelumpuhan pada salah satu sisi tubuh.
B.  Pemeriksaan Fisik
a) Keadaan umum
·      Kesadaran : umumnya mengelami penurunan kesadaran
·      Suara bicara : kadang mengalami gangguan yaitu sukar dimengerti, kadang tidak bisa bicara
·      Tanda-tanda vital : tekanan darah meningkat, denyut nadi bervariasi
b) Pemeriksaan integumen
·      Kulit : jika klien kekurangan O2 kulit akan tampak pucat dan jika kekurangan    cairan maka turgor kulit kan jelek. Di samping itu perlu juga dikaji tanda-tanda dekubitus terutama pada daerah yang menonjol karena klien CVA Bleeding harus bed rest 2-3 minggu
·      Kuku : perlu dilihat adanya clubbing finger, cyanosis .
·      Rambut : umumnya tidak ada kelainan
·      Pemeriksaan kepala dan leher
·      Kepala : bentuk normocephalik
·      muka : umumnya tidak simetris yaitu mencong ke salah satu sisi
·      Leher : kaku kuduk jarang terjadi (Satyanegara, 1998)
d) Pemeriksaan dada
   Pada pernafasan kadang didapatkan suara nafas terdengar ronchi, wheezing  ataupun  suara nafas tambahan, pernafasan tidak teratur akibat penurunan refleks batuk dan menelan.
e) Pemeriksaan abdomen
    Didapatkan penurunan peristaltik usus akibat bed rest yang lama, dan kadang  
     terdapat kembung .
f) Pemeriksaan inguinal, genetalia, anus
    Kadang terdapat incontinensia atau retensi urine

g) Pemeriksaan ekstremitas
    Sering didapatkan kelumpuhan pada salah satu sisi tubuh.
h) Pemeriksaan neurologi
(i)   Pemeriksaan nervus cranialis
     Umumnya terdapat gangguan nervus cranialis VII dan XII central.
(ii) Pemeriksaan motorik
     Hampir selalu terjadi kelumpuhan/kelemahan pada salah satu sisi tubuh.
(iii)   Pemeriksaan sensorik
       Dapat terjadi hemihipestesi.
  l) Pemeriksaan refleks
         Pada fase akut reflek fisiologis sisi yang lumpuh akan menghilang. Setelah  
         beberapa hari refleks fisiologis akan muncul kembali didahuli dengan refleks
         patologis.(Jusuf Misbach, 1999)
2. .Diagnosa keperawatan
1) Gangguan perfusi jaringan otak yang berhubungan dengan perdarahan   
     intracerebral. (Marilynn E. Doenges, 2000)
2) Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan hemiparese/hemiplagia (Donna D.
     Ignativicius, 1995)
3) Gangguan persepsi sensori berhubungan dengan penurunan sensori, penurunan
     penglihatan ( Donna D. Ignativicius, 1995)
4) Gangguan komunikasi verbal berhubungan dengan penurunan sirkulasi darah otak
    (Donna D. Ignativicius, 1995)
3. Perencanaan
Rencana keperawatan dari diagnosa keperawatan diatas adalah :
1.    Gangguan perfusi jaringan otak yang berhubungan dengan perdarahan intra cerebral
Tujuan :
 Perfusi jaringan otak dapat tercapai secara optimal
Kriteria hasil :
 - Klien tidak gelisah
               - Tidak ada keluhan nyeri kepala, mual, kejang.
 - GCS 456
 - Pupil isokor, reflek cahaya (+)
   - Tanda-tanda vital normal(nadi : 60-100 kali permenit, suhu: 36-36,7 C,   
                    pernafasan 16-20 kali permenit)
Rencana tindakan
A.  Berikan penjelasan kepada keluarga klien tentang sebab-sebab peningkatan TIK  
                        dan akibatnya
B.   Anjurkan kepada klien untuk bed rest total
C.   Observasi dan catat tanda-tanda vital dan kelainan tekanan intrakranial tiap    .......dua jam
D.  Berikan posisi kepala lebih tinggi 15-30 dengan letak jantung ( beri bantal tipis)
E.   Anjurkan klien untuk menghindari batuk dan mengejan berlebihan
F.    Ciptakan lingkungan yang tenang dan batasi pengunjung
G.  Kolaborasi dengan tim dokter dalam pemberian obat neuroprotektor
Rasional
A.  Keluarga lebih berpartisipasi dalam proses penyembuhan
B.   Untuk mencegah perdarahan ulang
C.   Mengetahui setiap perubahan yang terjadi pada klien secara dini dan   .......untuk   penetapan tindakan yang tepat
D.  Mengurangi tekanan arteri dengan meningkatkan drainage vena dan memperbaiki
    ....................sirkulasi serebralBatuk dan mengejan dapat meningkatkan tekanan intra kranial dan potensial terjadi perdarahan ulang
E.   Rangsangan aktivitas yang meningkat dapat meningkatkan kenaikan TIK. Istirahat
    ....................total dan ketenangan mingkin diperlukan untuk pencegahan terhadap perdarahan
    ...................dalam kasus stroke hemoragik / perdarahan lainnya
F.   Memperbaiki sel yang masih viabel
2.    Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan hemiparese/hemiplegia
Tujuan :
 Klien mampu melaksanakan aktivitas fisik sesuai dengan kemampuannya
 Kriteria hasil
 - Tidak terjadi kontraktur sendi
 - Bertambahnya kekuatan otot
 - Klien menunjukkan tindakan untuk meningkatkan mobilitas
   Rencana Tindakan
a)      Ubah posisi klien tiap 2 jam
b)      Ajarkan klien untuk melakukan latihan gerak aktif pada ekstrimitas yang tidak sakit
c)      Lakukan gerak pasif pada ekstrimitas yang sakit
d)     Berikan papan kaki pada ekstrimitas dalam posisi fungsionalnya
e)      Tinggikan kepala dan tangan
    Rasional
a)        Menurunkan resiko terjadinnya iskemia jaringan akibat sirkulasi darah yang jelekpada daerah yang tertekan
b)        Gerakan aktif memberikan massa, tonus dan kekuatan otot serta memperbaiki  fungsi jantung dan pernapasan
c)        Otot volunter akan kehilangan tonus dan kekuatannya bila tidak dilatih untuk digerakkan
3.    Gangguan persepsi sensori berhubungan dengan penurunan sensori ; penurunan  penglihatan
Tujuan :
Meningkatnya persepsi sensorik secara optimal.
Kriteria hasil :
        Adanya perubahan kemampuan yang nyata Tidak terjadi disorientasi waktu, tempat ........orang
Rencana tindakan
a)    Tentukan kondisi patologis klien
b)   Kaji gangguan penglihatan terhadap perubahan persepsi
c)    Latih klien untuk melihat suatu obyek dengan telaten dan seksama
d)   Observasi respon perilaku klien, seperti menangis, bahagia, bermusuhan, halusinasi setiap saat .
e)    Berbicaralah dengan klien secara tenang dan gunakan kalimat-kalimat pendek
Rasional
a)      Untuk mengetahui tipe dan lokasi yang mengalami gangguan, sebagai penetapan   rencana tindakan
b)      Untuk mempelajari kendala yang berhubungan dengan disorientasi klien
c)      Agar klien tidak kebingungan dan lebih konsentrasi
d)     Untuk mengetahui keadaan emosi klien
e)      Untuk memfokuskan perhatian klien, sehingga setiap masalah dapat dimengerti.
4.    Gangguan komunikasi verbal yang berhubungan dengan penurunan sirkulasi darah otak
Tujuan
Proses komunikasi klien dapat berfungsi secara optimal
Kriteria hasil
     - Terciptanya suatu komunikasi dimana kebutuhan klien dapat dipenuhi
     - Klien mampu merespon setiap berkomunikasi secara verbal maupun isyarat
Rencana tindakan
a)    Berikan metode alternatif komunikasi, misal dengan bahasa isyarat
b)   Antisipasi setiap kebutuhan klien saat berkomunikasi
c)    Bicaralah dengan klien secara pelan dan gunakan pertanyaan yang jawabannya     “ya” atau “tidak”
d)   Anjurkan kepada keluarga untuk tetap berkomunikasi dengan klien
e)    Hargai kemampuan klien dalam berkomunikasi
f)    Kolaborasi dengan fisioterapis untuk latihan wicara
Rasional :
a)    Memenuhi kebutuhan komunikasi sesuai dengan kemampuan klien
b)   Mencegah rasa putus asa dan ketergantungan pada orang lain
c)    Mengurangi kecemasan dan kebingungan pada saat komunikasi
d)   Mengurangi isolasi sosial dan meningkatkan komunikasi yang efektif
e)    Memberi semangat pada klien agar lebih sering melakukan komunikasi
f)    Melatih klien belajar bicara secara mandiri dengan baik dan benar





     
4. Evaluasi
No. Dx
Evaluasi
I
Implementasi dinyatakan berhasil jika dalam waktu …x24 jam diharapkan  perfusi jaringan serebral pasien teratasi dengan criteria hasil - Kesadaran kembali membaik.
- Tidak ada perubahan dalam respon motorik/sensorik;
- Tidak gelisah
- tanda-tanda vital dalam rentang normal.
II
Implementasi dinyatakan berhasil jika dalam waktu  …x 24 jam diharapkan gangguan mobilitas fisik berkurang dengan memenuhi criteria hasil :
- penurunan kemampuan bergerak berkurang
- keterbatasan rentang gerak berkurang
III
Implementasi dinyatakan berhasil jika  dalam waktu  …x 24 jam diharapkan tidak terjadi kerusakan persepsi dengan memenuihi criteria hasil :
- Dapat berkonsentrasi dengan baik
- pola komunikasi baik
- tidak terjadi distorsi pendengaran
- tidak terjadi distorsi visual
- tidak terjadi disorientasi tempat, waktu dan orang.
IV
Implementasi dinyatakan berhasil jika  dalam waktu…x 24 jam  diharapkan kerusakan komunikasi verbal dapat diatasi dengan memenuhi kriteria hasil.
- Mampu untuk mengungkapkan kata-kata dengan baik dan jelas
- Dapat berbicara
- Tidak gagap
V
Implementasi dinyatakan berhasil jika  dalam waktu…x 24 jam  diharapkan perawatan diri pasien terpenuhi dengan kriteria hasil :
 - Klien dapat melakukan aktivitas perawatan diri sesuai   .......dengan   kemampuan klien
-            Klien dapat mengidentifikasi sumber pribadi/komunitas untukmemberikan bantuan sesuai kebutuhan
VI
Implementasi dinyatakan berhasil jika  dalam waktu…x 24 jam  diharapkan perawatan diri pasien terpenuhi dengan kriteria hasil :
-            Klien dapat melakukan aktivitas perawatan diri sesuai dengan  
        kemampuan klien
-            Klien dapat mengidentifikasi sumber pribadi/komunitas untuk
        memberikan bantuan sesuai kebutuhan





           









                                             

0 komentar:

Posting Komentar